Archive for August 2014


Bawang merah merupakan hasil bumi yang menjadi kebanggaan warga Kabupaten Brebes. Tanaman jenis umbi-umbian ini dibutuhkan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk keperluan masak memasak.

Berbisnis bawang merah sangat menjanjikan, karena margin keuntungan yang lumayan menggiurkan.

Hari ini harga bawang merah ukuran besar atau super di Brebes Rp. 11.000/kg, sementara di pasar induk tanah tinggi berkisar antara 14.000 - 16.000/kg. Dan di tingkat eceran Rp. 20.000/kg.

Untuk pemain pemula bisa dimulai dari 1 000kg atau 1 ton, hal ini untuk menghemat biaya pengiriman dari Brebes ke Tangerang, biaya sewa L300 dari brebes ke Tangerang sekitar 1.300.000 - 1.500.000.

Jadi modal yang diperlukan untuk pemula sekitar 12.500.000 untuk bawang seberat 1 ton. Jika diecerkan langsung ke ibu-ibu dengan harga Rp. 16.000/kg dan nilai penyusutan barang sebesar 7% maka nilai yang dihasilkan sekitar 14.880.000. Sehingga selisih atau laba yang bisa diraih sebesar 2.380.000.

Namun itu belum bersih karena masih kena potong uang makan selama berjualan, plastik buat bungkusnya, dan bensin. dengan asumsi 100kg perhari berarti harus beroperasi selama 10 hari untuk menjual bawang sebanyak 1 Ton. Jika sehari menghabiskan 150.000 maka selama berjualan menghabiskan dana sekitar 1.500.000, sehingga laba bersih 880.000 atau 88.000 perhari.

Harga jual 16.000/kg ibu-ibu bakal berebut membeli karena harga pasaran eceran sebesar Rp. 20.000/kg. dan harga Rp. 16.000/kg itu biasanya harga beli pedagang eceran. Jika kita jual ke pedagang eceran maka 1 Ton belum sampai sehari juga sudah habis. Jadi kita bisa meraih keuntungan 2.380.000 dipotong biaya operasional sebesar Rp. 1.500.000 maka keuntungan bersih dalam sehari 880.000.

Berminat untuk usaha jual beli bawang merah ? mulailah dari modal kecil dulu sambil mempelajari seluk beluknya.




 “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu & isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah utk dikenal, karena itu mereka tak di ganggu. & Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Antara seneng dan sedih melihat fenomena kerudung sekarang. Dulu hanya di madrasah atau pesantren saja yang pada pake kerudung, sekarang di sekolah-sekolah umum bahkan dijalan-jalan banyak kita temui wanita-wanita berkerudung.

Namun sayangnya masih banyak yang belum paham esensi dari jilbab itu sendiri. Jilbab yang seharusnya menutup aurat, diasumsikan hanya sebagai penutup rambut saja alias kerudung. Akhirnya timbul beberapa model kerudung, seperti kerudung punuk onta dan jilboobs.


Jilboobs adalah julukan bagi perempuan yang berkerudung tapi tetap memamerkan lekuk payudaranya. Jilboobs merupakan singkatan dari jilbab dan boobs (payudara). Fenomena jilboobs terjadi karena memadukan busana yang dianggap modern dengan busana muslim.

Jelas hal ini bertolak belakang dengan tujuan awalnya untuk menutup aurat dan menjaga pandangan laki-laki agar tidak berfikiran mesum. Karena pada dasarnya lekukan tubuh yang menonjol seperti itu masih bisa membuat kaum adam berpikiran yang bukan bukan walaupun tertutup.  Fenomena jilboobs ini semakin bertebaran apalagi didukung dengan adanya sosial media yang kerap menjadi ajang pamer foto para Jilboobers selfie. Terlepas dari boleh tidak nya pakaian seperti itu, Jilboobs menjadi fenomena fashion tersendiri di Indonesia dan banyak di sukai oleh laki laki yang melihatnya bahkan sampai ada komunitas nya juga. Untuk memperjelas seperti apa jilboobs itu, berikut ini beberapa contoh-contoh foto jilboobs.

 

masih pengen melihat foto-foto jilboobers ? cari aja sendiri :p

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”  (At-Tahrim: 6)



HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger