Archive for June 2015


 BAB 1 ALAT DAN BAHAN
bahan:
1. serbuk gergajian 3 karung
2. bekatul 10 kg
3. kapur dolomit/kalsium 3 kg
4. air 35%
5. plastik es ukuran 1 kg 1,3 pack
4. bibit tabur 3 botol/ 3 pack
plastik besar/ 4 pack plastik kecil
alat:
1. kayu bakar
2. tong/drum minyak yg akan kita modifikasi seperti dandang untuk masak "lontong".
3. spirtus untuk cuci tangan waktu proses inok.

BAB 2 PEMBUATAN MEDIA TANAM (BAGLOG)
lakukan pencampuran media, dimulai dari serbuk gergajian, lalu ditaburi bekatul hingga merata, lalu di atas bekatul di taburi kapur hingga merata, setelah itu, aduk bahan2 (serbuk, bekatul, kapur) hingga merata, selama 3 kali bolak balik, lalu tambahkan air 35%, aduk lagi selama 3 kali bolak balik. Kemudian kumpulkan campuran tadi jadi satu, sehingga membentuk gunungan media, tutup dg terpal/plastik/karung/ sarung bekas, selama minimal 12 jam, kemudian proses berikutnya adalah proses yg paling membosankan, tapi juga bisa menyenangkan, tergantung, ada temennya atau tidak. yaitu prosser pengelog.an, butuh tekhnik khusus untuk menghasilkan log dg tampilan yg sempurna (ora ngisin2i),biar sama dg petani jamur lain. sebenarnya cuma dibungkus seperti es batu pun gpp, "tapi kan maleh ora podo karo nggone batire?"
NB: untuk sementara cincinnya pakai tali rafia/karet yg tahan panas, ingat, menalinya pakai tali wangsul, agar mudah untuk dibuka ketika mau menabur bibit nanti. dan dalam proses pengelogan diatas, yang harus diperhatikan adalah tingkat kepadatan, harus di "net-net" supaya medianya padat.

BAB 3 PEMBUATAN DANDANG STERILISASI DARI DRUM
Hilangkanlah tutup drum bagian atas, tapi jangan di buang, lalu rapikan bekas porongan pada keliling lubang atas pada drum, setelah itu bikin tungku (ketel) dengan model pawon tradisional, taruh drum tadi diatas ketel. tutup yg tadi di lepas, anda lubangi sebanyak2nya untuk dijadikan sarangan seperti pada dandang untuk memasak lontong, tentunya dengan ukuran lubang yg besar2 (sebesar lubang celengan) tapi banyak. selanjutnya buatlah alat penyangga dari sarangan tersebut, yang tingginya 20cm, itu berguna untuk menyangga sarangan dari dasar drum.
*****ingat, penyangganya harus yang kuat ya*******
setelah itu pasangkan penyangga dan sarangan tadi kedalam drum, setelah itu isi air kira2 ketinggiannya 1 cm di bawah sarangan (19cm dari dasar drum. setelah itu masukkan baglog (polibag yang sudah di kemas seperti es batu itu kedalam drum, susunlah yang rapi dan teratur agar dapat memuat banyak, apa bila polibag tadi melebihi tinggi drum, buatlah penyangga dari sayatan bambu sebanyak 10 biji, dg ketinggian yg disesuaikan dg lebihnya polibag keatas drum, setelah itu tutuplah dengan plastik 0.2/ mmt bekas/potongan terpal, lalu ikatkan penutup tadi dengan karet ban dalam, dan taraaaaaaa...... media siap untuk di sterilisasi.

BAB 4 STERILISASI
Landasan teori "apa bila bekatul dicampur dengan serbuk gergajian, kapur, lalu dikasih air, maka akan tumbuh ribuan, bahkan jutaan mikro bakteri yang dapat merugikan media" apa bila dibiarkan, akan menumbuhkan gas amoniak, dan media akan tumbuh jamur liar. maka perlu dilakukan sterilisasi, yaitu selama minimal 6 jam, dihitung dari pertamakali tutup dandang menggelembung. tutup menggelembung tandanya didalam drum ada tekanan. dan sterilisasi bisa dilanjutkan, setelah proses sterilisai selesai, diamkan dulu selama 24 jam didalam drum agar suhu turun, barulah media dibongkar.

BAB 5 INOK (PEMASUKAN BIBIT PADA MEDIA TANAM)
Selanjutnya adalah proses inok (pembibitan)
cara :
1. cucilah tangan sampai mendekati siku dengan menggunakan spirtus,
2. harcurkan bibit sehingga membentuk serbuk,
3. buka ikatan pada baglog (cincin baglog)
4. taburkan serbuk tadi dengan dosis 1 sendok makan pada tiap baglog.
5. setelah itu ikat kembali (dengan tali wangsul/cincin log) 6. masukkan kedalam ruang inkubasi.

BAB 6 PERAWATAN PASCA INOK
Tempat penyimpanan baglog setelah pembibitan ada dua, yang pertama adalah tempat karantina sementara (ruang inkubasi) yang kedua adalah kumbung (tempat pertumbuhan jamur). Simpanlah baglog di ruang inkubasi (bisa memanfaatkan kamar yang tidak terpakai) selama kurang lebih 4 minggu. Kalau tidak ada, boleh langsung ditaruh ditempat pertumbuhan, syarat tempat pertumbuhan harus sejuk, tujuannya adalah untuk mendapatkan kwalitas jamur yang segar, selain itu, sirkulasi udara juga harus ada, klo terpaksa tidak ada sirkulasi udara tidak apa-apa dengan catatan dalam tahap belajar, klo sudah masuk tahap budidaya harus ada sirkulasi udara. jika baglog tidak memiliki ruang inkubasi (langsung ditaruh ditempat tumbuh) jangan lakukan penyiraman sebelum bibit merambat 100% ke media. minimal dikasih jarak 1 minggu setelah media full dengan rambatan bibit. bari tutup baglog dibuka, dan lakukan penyiraman 1 kali sehari, kalau cuacanya extreeme (suhu diatas 31 drajat celcius) lakukan penyiraman 2 kali sehari. NB: bagi yang diluar jawa, sering menjumpai cuaca extreeme (panas yang ber lebih) nanti boleh konsultasi, sudah ada jalan keluarnya, mulai dari strain bibit, sampai tambahan nutrisi pada media baglog, agar tetap segar. terimakasih, semoga bermanfaat.



HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger