Friday, May 22, 2015
Kami adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah, lapangan bola dan dijalan-jalan. Kami memanjat pohon, berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan. Main Gasing,Yoyo, Kelereng, Petak Umpet, Boy-boy an, Benteng, Lompat tali, Masak masakan pakai seng, Ular naga, mengejar layangan, bermain putren, balapan ban bekas, nonton karnaval 17 agustusan. Duduk semeja bermain Monopoli, Halma, Biji Sawo, Karet Gelang dan Ular Tangga dengan ceria.
Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan mencairkan resi di kantor pos ketika lebaran. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai sabak dan doos gerip, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Kamilah generasiyg SD, SMP dan SMA nya masih pakai papan tulis hitam dan kapur putih. Generasi yang meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta dengan kertas merk harvest di laci mejanya.
Kami adalah generasi yang disekolah diajar para guru yang berjiwa pendidik & berorientasi pengabdian sehingga kami malu kalau dimarahi, dicubit, dijewer apalagi dimarahi guru bukan malah mengadu ke orang tua apalagi ke Polisi.
Kami adalah generasi yang merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi seperti pager, Komputer Pentium jangkrik 386 DX & 486 DX dan, betapa canggihnya Pentium 1 66Mhz. Kami generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket kapasitas 1.44Mb dan paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy, del, md, dir/w/p. Kami adalah generasiyang memakai MIRC untuk chatting dan Searching memakai Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal Nintendo, Game Watch dengan menyewa pada bapak tua di pinggir lapangan dekat sekolah kami.
Generasi kamilah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan cara play pause-rewind, generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa itu Betamax , Laserdisc, VHS. Kamilah generasi layar tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One, yang kadang menikmati ludruk & ketoprak.
Kami tumbuh diantara para legenda dunia seperti Queen, The Beatles, Celine Dion serta legenda Indonesia seperti Koes Plus, Rinto Harahap dan pelantun Isabella Amy Search. Tumbuh dengan ketrampilan bikin kemoceng, lampion kertas dan kincir angin bambu yang ditarik dengan tali. Kami generasi bersepatu Reebook, Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan dan kami tidak demam kena hujan.
Kami generasi yang kalau ribut atau berkelahi dengan temannya cepat memaafkan bukan generasi yang merasa jagoan tapi kalau disentuh sedikit mengadu kemana2.
Cupu tapi bukan Madesu .
Kami adalah generasi yang masa kecilnya sanggup berjalan & naik sepeda jauh serta masa remajanya bebas bermotor tanpa helm, bebas dari sakit leher gegara kebanyakan melihat ponsel, bebas manjat tembok stadion, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya.
Bebas bertanggung jawab.
Dan yang terpenting.....
Kami hafal Nama Pahlawan, Pancasila & butir2nya, Lagu Wajib & Indonesia Raya, Teks Proklamasi, Sumpah Pemuda, UUD 45, Nama-nama para Menteri dan Dasadharma Pramuka.
Kami adalah generasi indah itu