Monday, October 28, 2013


Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

SUMPAH PEMUDA
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Tawuran dan kekerasan dalam kalangan pelajar yang kian menjadi tren. Dimana kata “Persatuan”? Kita saling melukai satu sama lain. Bahakan yang baru2 ini banyak tawuran yang menggunakan air keras, sungguh miris bangsa ini.

Banyak dari kita sekarang yang melupakan budaya bangsa sendiri, kita banyak “terpesona” akan budaya negara orang lain. Lihat saja banyak generasi muda yang tergila-gila pada budaya Jepang dan Korea, seakan terhipnotis dengan budaya mereka sebagi efek dari industri musik (boyband dan girlband) , industri film, serta anime. Bahkan kita tak jarang lebih suka makan makanan seperti sushi ketimbang makanan khas daerah kita sendiri.
Ini suatu perilaku yang memalukan bagi bangsa ini, fenomena kalangan alay kian merajalela. Mulai dari penggunaan bahasa yang aneh2 hingga gaya foto yang sungguh diluar batah wajar.
Banyak generasi muda menjadi budak2 sosial media, hidup mereka terkurung dalam suatu kehidupan maya. Kita masing2 lebih sibuk ngurusin sosial media ketimbang berkumpul dan memikirkan gimana nasib bangsa ini yang kian hancur? Meski banyak juga yang membuat grup untuk bersosialisasi dan mencoba memecahkan masalah yang timbul, namun sebagian besar hanya berisi kritik dan saran ... tanpa tindakan nyata.
Mungkin banyak dari kita bahkan sudah lupa atau sengaja tak peduli terhadap sejarah perjuangan bangsa ini. Kita bahkan lupa atau tidak hafal ketika disuruh menyanyikan lagu “Indonesia Raya” atau menyebutkan butir2 “Pancasila”

Beberapa tahun yang lalu musisi Iwan Fals mencoba membangkitkan para pemuda namun sampai sekarang justru para pemuda Indonesia makin terpuruk

Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Kuat jarimu kalau mencengkeram
Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkeramanmu
Angin genit mengelus merah putihku
Yang berkibar sedikit malu-malu
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh kharisma
Pulau pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu
Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji
Tadi pagi esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang saka bukan sandang pembalut
Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisikan harapan
Yang hanya berisikan khayalan

Sekarang kembali pada diri kita sendiri, mo mengikuti SUMPAH PEMUDA atau menjadi SAMPAH PEMUDA

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger