Monday, August 5, 2013

 
Membaca berita yang sudah agak basi, kadang memunculkan angan-angan yang membahayakan jiwa dan raga. Apalagi karena didorong oleh rasa penasaran seseorang karena joke-joke yang kulontarkan. Ternyata benar sebuah hadits dhoif “Hampir-hampir saja kefakiran akan menjadi kekufuran dan hampir saja hasad mendahului takdir.” Apalagi yang diajak bergurau orang yang sedang nganggur dan butuh uang. Hati-hatilah terhadap bahan gurauan anda.

Seperti kejadian barusan selepas bubaran tarawih, kami ngobrol berempat sambil browsing. Salah satunya mengeluh mau lebaran tidak punya uang, satunya lagi tidak perduli dia dengan lebaran karena kebetulan dia non muslim, tapi dia butuh pekerjaan, yang satunya lagi ingin jadi orang kaya meski dia baru kelas 2 SMP, dan satunya lagi tentu saja saya.

Terlintas dalam benak otak kriminal, karena teringat akan sebuah berita yang beredar sebulan lalu di sebuah koran online. Tentang pembobolan ATM tanpa mengurangi saldo.

Kuceritakan bisnis yang membuat mereka tergiur, tapi mereka belum tahu bisnis ini. Mereka semangat mendengarkan karena modal yang dibutuhkan sangat kecil hanya Rp. 550.000,- saja tapi menghasilkan maksimal Rp. 5.000.000 / hari.

Mendengar hasil yang memukau mereka semakin tertarik, untuk mendengarkan tips dan trik menghasilkan jutaan rupiah dalam sehari dengan waktu kerja yang bisa dibilang sangat singkat dan tidak mengikat.

Tapi untuk menjalankan trik ini tidak cukup satu orang, minimal 3 orang . Dengan tugas masing-masing 1 orang bertugas menarik uang dari ATM, satu orang bertugas mematikan aliran listrik dan satu orang sebagai pemantau keadaan.

langsung saja baca beritanya disini karena kalau saya beberkan disini nanti saya diciduk karena dianggap memberikan pelajaran tentang cara membobol ATM. Tapi jika anda malas membaca dari link lain bisa saya kutipkan disin, beritanya :

TEMPO.CO, Surabaya--Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membongkar modus baru pembobolan ATM. Pelaku bisa mengeluarkan uang tanpa mengurangi saldo rekeningnya. Caranya dengan mencabut stop kontak mesin ATM.

Modus itu dilakukan oleh Rudi Hermawan, 34 tahun, warga Lampung Selatan. Pria yang tinggal di Tanggulangin, Sidoarjo ini tidak sendiri. Ia melakukannya bersama adiknya Irfan Yuza, 23 tahun dan sepupunya Vivit Candra, 34 tahun. "Ini modus baru yang hanya dilakukan kelompoknya Rudi saja," kata Kepala Unit Reserse Mobil Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Polisi Agung Pribadi pada Tempo, Senin, 8 Juli 2013.

Saat beraksi, pelaku terlebih dahulu menarik uang tunai dari rekening yang dimilikinya. Biasanya, dia melakukan penarikan tunai hingga batas maksimal. Setelah kartu ATM diambil, disusul dengan keluarnya uang, pelaku pun mematikan aliran listrik mesin.

Ketika aliran listrik kembali dinyalakan, Rudi menahan uangnya. Harusnya dalam kondisi demikian, uang akan otomatis kembali masuk ke dalam mesin. Tetapi, karena sudah ditahan, mesin langsung menutup tanpa disertai dengan uang. Saldo pun tak berubah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Farman mengatakan dari cara itu, Rudi cs berhasil membobol uang Rp 286 juta. Paling banyak adalah Bank BCA. Adapula bank-bank lain seperti Bank Permata, CIMB Niaga, Danamon, BRI dan lainnya.

Menurut Farman, komplotan Rudi sudah beraksi sejak satu tahun. Selama itu, mereka berpindah-pindah ATM. Tidak hanya di Surabaya tapi juga Sidoarjo, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang. "Mereka memilih ATM yang memang minim pengamanan dan sepi," ujarnya.

Pengakuan Rudi, ia mendapatkan informasi tentang sistem mesin ATM dari laman pencari google. Namun, Farman mengaku tidak serta-merta mempercayainya. Ia curiga ada keterlibatan vendor ATM yang memberitahu kelemahan mesin ATM. "Mereka tingkat pendidikannya rendah, bisa jadi ada vendor ATM yang memberitahu," katanya.

Kasus ini terungkap dari kecurigaan Bank BCA. Pihaknya mendapati ketidaksesuaian antara jumlah uang dengan transaksi. Salah satu mesin ATM yang sering bobol adalah di Indomaret, Brebek, Sidoarjo. BCA pun melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya.

Menurut Agung, polisi kemudian memancing pelaku dengan cara mempermudah akses ATM. Mereka juga memasang kamera CCTV dan nyanggong di lokasi. Benar saja, Rudi pun terperangkap. Dari Rudi, polisi lantas menangkap dua tersangka lainnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI
Ingat, segala resiko anda tanggung sendiri. Dalam Islam pencuri dihukum potong tangan !

Anda tergiur ? Berdoalah sebagaimana doa Nabi shollallohu alaihi wasallam: “Dan aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran dan kekufuran.(HR. an-Nasa’i: 1/198 dan Ahmad dalam Musnad: 5/36, dishohihkan oleh al-Albani dalam Irwa’ul Gholil: 3/357)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger