Archive for May 2013

Hobi Olahraga ? Kebiasaan baik dan menyehatkan. setelah olahraga biasannya perut akan terasa lapar, dan tentunya paling nikmat kalau dilanjutkan dengan MAKAN !. , eits tunggu dulu, jangan asal makan ya, karena ada beberapa makanan yang tidak disarankan setelah berolahraga. Yaitu :

1. Roti

Jika Anda memakan roti gandum hal itu tidak akan cukup untuk mengisi ulang baterai Anda setelah aktivitas di gym. Roti terbuat dari pati sederhana yang cepat berubah menjadi gula ketika masuk di perut Anda, sehingga tidak memberikan manfaat gizi yang nyata. Hal terbaik untuk dilakukan adalah menghindari roti putih. Sebaliknya, pilihlah roti gandum dengan selai kacang atau pisang.

2. Sereal

Kotak sereal Anda mungkin mengatakan sereal Anda rendah lemak (yang mungkin benar) tetapi jika Anda melihat lebih dekat, kadar garam dan gulanya mungkin cukup tinggi. Beberapa sereal telah terbukti mengandung gula lebih banyak dari cokelat! Sebaiknya cobalah yoghurt alami dengan granola atau ganti sereal Anda dengan salad buah segar.

3. Telur goreng

Sebenarnya, telur baik untuk Anda karena mereka penuh dengan protein dan kolin yang baik untuk kesehatan jantung. Tapi ketika telur digoreng dalam wajan dengan sejumlah besar minyak berlemak, tingkat lemak jenuh dalam telur akan menjadi sangat tinggi. Sebaiknya Anda mengonsumsi telur rebus atau telur orak-arik sebagai pilihan yang lebih sehat.

4. Kue

Croissant mungkin tergoda setelah sesi pemanasan, tapi mereka meiliki tingkat lemak jenuh tinggi, yang tidak akan membantu otot Anda pulih dari kelelahan setelah menggunakan treadmill. Tepung halus, gula dan lemak hanya akan membuat Anda merasa kembung dan lapar lagi dalam waktu 30 menit. Cobalah gandum utuh seperti bubur dan selai kacang pada sepotong roti gandum utuh.

5. Smoothies

Sangat penting untuk memeriksa apa yang dimasukkan ke dalam smoothie yang Anda minum. Beberapa tempat akan memasukan potongan buah utuh ke dalam blender sehingga Anda dapat percaya bahwa apa yang Anda dapatkan adalah bahan alami, tetapi yang lain akan menggunakan jus buah konsentrat yang mengandung sejumlah besar gula.

Selalu hindari yoghurt beku dan es krim, jika ragu-ragu, minumlah kopi hitam, teh hijau, atau segelas air lemon ketika Anda sedang berhenti.

ayo jangan menjadikan sehat menjadi nikmat yang terlupakan


Malem Jum`at adalah malem yang dianggap malem sunnah untuk berhubungan suami istri. Lalu bagaimana cara berhubungan intim dalam ajaran Islam? Ada aturan aturan saat pasangan suami isteri hendak melakukan senggama atau hubungan intim atau bersetubuh. Menjadi pasangan pengantin baru merupakan kebahagian tersendiri bagi kedua mempelai. Rasa bahagia itu begitu menyentuh qalbu yang paling dalam, hati seakan tak mampu menampung rasa bahagia yang telah meluap memenuhi relung hati. Namun begitu, kebahagian menjadi pengantin baru akan terasa lebih sempurna tatkala telah melewati kebersamaan dimalam pertama dengan penuh cinta.

Malam dimana seseorang bisa menyalurkan hasratnya saat bercinta melalui jalan yang diridhai Allah. Sehingga, dengannya tak sekedar kenikmatan yang diperoleh tapi juga pahala dapat diraih. Nilai pahala akan lebih bertambah seiring bertambahnya rasa kasih dan sayang antara kedua mempelai manakala berhias dengan adab-adab saat menuju peraduan cinta, sebagaimana yang dituntunkan Nabi shallallahu a’laihi wasallam sebagai pembawa syariat Islam yang sempurna.

Diantara adab-adab cara bersetubuh dalam islam adalah sebagai berikut :

Sebelum bermalam pertama, sangat disukai untuk memperindah diri masing-masing dengan berhias, memakai wewangian, serta bersiwak.

Berdasarkan sebuah hadits dari Asma’ binti Yasid radhiyallaahu ‘anha ia menuturkan, “Aku merias Aisyah untuk Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam. Setelah selesai, aku pun memanggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau pun duduk di sisi Aisyah. Kemudian diberikan kepada beliau segelas susu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminum susu tersebut dan menyerahkannya pada Aisyah. Aisyah menundukkan kepalanya karena malu. Maka segeralah aku menyuruhnya untuk mengambil gelas tersebut dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” [HR Ahmad, sanad hadits ini dikuatkan oleh Al-Allamah Al-Muhadits Al-Albani dalam Adabul Zifaf].

Adapun disunnahkannya bersiwak, karena adab yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau selalu bersiwak setiap setiap hendak masuk rumah sebagaimana disebutkan oleh Aisyah radhiyallaahu ‘anha dalam Shahih Muslim. Selain itu akan sangat baik pula jika disertai dengan mempercantik kamar pengantin sehingga menjadi sempurnalah sebab-sebab yang memunculkan kecintaan dan suasana romantis pada saat itu.

Hendaknya suami meletakkan tangannya pada ubun-ubun istrinya seraya mendoakan kebaikan dengan doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan :

اللّهمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَاعَلَيْهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya (istri) dan kebaikan tabiatnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan tabiatnya.”[HR. Bukhari dari sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallaahu 'anhu].

Disunnahkan bagi keduanya untuk melakukan shalat dua rakaat bersama-sama. Syaikh Al Albani dalam Adabuz Zifaf menyebutkan dua atsar yang salah satunya diriwayatkan oleh Abu Bakr Ibnu Abi Syaiban dalam Al-Mushannaf dari sahabat Abu Sa’id, bekat budak sahabat Abu Usaid, beliau mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan. Ia mengundang beberapa sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr, dan Hudzaifah.

Abu Sa’id mengatakan, “Mereka pun membimbingku, mengatakan, ‘Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah dan berlindunglah kepada-Nya dari kejelekan istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu. “Dalam riwayat Atsar yang lain Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu mengatakan, perintahkan isrtimu shalat dibelakangmu.”

Ketika menjumpai istri, hendaknya seorang suami berprilaku santun kepada istrinya semisal dengan memberikan segelas minuman atau yang lainnya sebagimana dalam hadits di atas, bisa juga dengan menyerahkan maharnya. Selain itu hendaknya si suami untuk bertutur kata yang lembut yang menggambarkan kebahagiaannya atas pernikahan ini. Sehingga hilanglah perasaan cemas, takut, atau asing yang menghinggapi hati istrinya. Dengan kelembutan dalam ucapan dan perbuatan akan bersemi keakraban dan keharmonisan di antara keduanya.

Apabila seorang suami ingin menggauli istrinya, janganlah ia terburu-buru sampai keadaan istrinya benar-benar siap, baik secara fisik, maupun secara psikis, yaitu istri sudah sepenuhnya menerima keberadaan suami sebagai bagian dari dirinya, bukan orang lain. Begitu pula ketika suami telah menyelesaikan hajatnya, jangan pula dirinya terburu-buru meninggalkan istrinya sampai terpenuhi hajat istrinya. Artinya, seorang suami harus memperhatikan keadaan, perasaan, dan keinginan istri. Kebahagian yang hendak ia raih, ia upayakan pula bisa dirasakan oleh istrinya.

Bagi suami yang akan menjima’i istri hanya diperbolehkan ketika istri hanya diperbolehkan ketika istri tidak dalam keadaan haid dan pada tempatnya saja, yaitu kemaluan. Adapun arah dan caranya terserah yang dia sukai. Allah berfirman yang artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, “Haid itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhi (tidak menjima’i) wanita diwaktu haid, dan janganlah kalian mendekati (menjima’i) mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu pada tempat yang diperintahkan Allah kepad kalian (kemaluan saja). Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Istri-istri kalian adalah (seperti) tanah tempat kalian bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat itu bagaimana saja kalian kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk diri kalian, bertakwalah kepada Allah, ketahuilah bahwa kalian kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.” [Q.S. Al Baqarah: 222-223].

Ingat, diharamkan melalui dubur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Barang siapa yang menggauli istrinya ketika sedang haid atau melalui duburnya, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad.” [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud]. Kata ‘kufur’ dalam hadits ini menunjukkan betapa besarnya dosa orang yang melakukan hal ini. Meskipun, kata para ulama, ‘kufur’ yang dimaksud dalam hadits ini adalah kufur kecil yang belum mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Telah kita ketahui bersama bahwa syaitan selalu menyertai, mengintai untuk berusaha menjerumuskan Bani Adam dalam setiap keadaan. Begitu pula saat jima’, kecuali apabila dia senantiasa berdzikir kepada Allah. Maka hendaknya berdo’a sebelum melakukan jima’ agar hal tersebut menjadi sebab kebaikan dan keberkahan. Do’a yang diajarkan adalah

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

“Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkanlah syaithan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.”[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallaahu 'anhu]. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa seandainya Allah mengkaruniakan anak, maka syaithan tidak akan bisa memudharati anak tersebut. Al Qadhi menjelaskan maksudnya adalah syaithan tidak akan bisa mearsukinya. Sebagaimana dinukilkan dari Al Minhaj.

Diperbolehkan bagi suami dan istri untuk saling melihat aurat satu sama lain. Diperbolehkan pula mandi bersama. Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha berkata, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalam satu bejana dan kami berdua dalam keadaan junub.” [HR. Al Bukhari dan Muslim.]

Diwajibkan bagi suami istri yang telah bersenggama untuk mandi apabila hendak shalat. Waktu mandi boleh ketika sebelum tidur atau setelah tidur. Namun apabila dalam mengakhirkan mandi maka disunnahkan terlebih dahulu wudhu sebelum tidur. Berdasarkan hadits Abdullah bin Qais, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Aisyah, ‘Apa yang dilakukan Nabi ketika junub? Apakah beliau mandi sebelum tidur ataukah tidur sebelum mandi?’ Aisyah menjawab, ‘Semua itu pernah dilakukan Rasulullah. Terkadang beliau mandi dahulu kemudian tidur dan terkadang pula beliau hanya wudhu kemudian tidur.”[HR. Ahmad dalam Al Musnad]

Tidak boleh menyebarkan rahasia ranjang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya diantara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang mendatangi istrinya dan istrinya memberikan kepuasan kepadanya, kemudian ia menyebarkan rahasianya.” [HR. Muslim dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri radhiyallaahu 'anhu]

Dari poin-poin yang telah dijelaskan nampaklah betapa agungnya kesempurnaan syariat Islam dalam mengatur semua sisi kehidupan ini. Sehingga pada setiap gerak hamba ada nilai ibadah yang bisa direngkuh pahalanya. Tidak sekedar aktivitas rutin tanpa faedah, tak semua pemenuhan kebutuhan tanpa hikmah. Oleh sebab itu tak ada yang sia-sia dalam mengikuti aturan Ilahi dan meneladani sunnah Nabi. Semuanya memiliki makna serta mengandung kemaslahatan, karena datangnya dari Allah Dzat Yang Maha Tinggi Ilmu-Nya lagi Maha sempurna Hikmah-Nya. Maka dari itu syariat yang Allah turunkan selaras dengan fitrah hamba-Nya sebagai manusia, sebagimana disyariatkan pernikahan.

Kesempurnaan syariat Islam ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Allah terhadap hamba-Nya melebihi perhatian hamba terhadap dirinya sendiri. Oleh karenanya, hendaklah setiap hamba tetap berada di atas fitrah tersebut di atas agama allah agar dirinya selalu berada di atas jalan yang lurus, “(Tetaplah di atas fitrah) yang Allahtelah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” [QS. Ar Rum: 30]. Allahu a’lam.

Saat kaki melangkah melewati lorong rumah sakit untuk menjenguk teman terkadang melihat pasien yang sedang dipindah dari satu tempat ke tempat lain dengan berbagai macam kondisinya, menjadikanku teringat akan sebuah nikmat Allah yang sering kita lupakan dan tidak kita syukuri dengan baik, yaitu nikmat sehat. Iya, “kesehatan” … sebuah “nikmat mahal” di antara sekian banyak nikmat Allah yang mungkin banyak kita lupakan. Benarlah ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Ada dua nikmat yang sering kali memperdaya kebanyakan manusia, yaitu (nikmat) kesehatan dan (nikmat) kelapangan waktu” (HR. Bukhari).

Nikmat ini mungkin tidak hanya kita lupakan, tetapi juga telah berhasil memperdaya kebanyakan kita. Kita justru terbuai dengan nikmat yang telah Allah berikan ini sehingga justru semakin memperbanyak dosa dan kemaksiatan serta perbuatan sia-sia lainnya. Kita habiskan masa-masa sehat ini untuk hura-hura, pesta-pesta, menghambur-hamburkan uang, dan sedikit di antara kita yang mempergunakan masa sehat dalam hal-hal yang bermanfaat, terutama untuk kehidupan kita di akhirat kelak.

Memang demikianlah kebanyakan manusia, yang justru tenggelam dalam lautan materi dan nikmat kesehatan tersebut, dan lupa bahwa kita ini pada awalnya hanyalah setetes mani yang kotor dan akhirnya nanti akan menjadi bangkai yang amat busuk. Padahal Allah Ta’ala telah memperingatkan kita dalam firman-Nya (yang artinya), ”Dan (ingatlah juga), ketika Tuhanmu memaklumkan, ’Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim [14] : 7).

Oleh karena itu, tidaklah seseorang merasakan arti penting nikmat sehat kecuali setelah jatuh sakit. Hal ini sebagaimana ungkapan,”kesehatan bagaikan mahkota di kepala orang sehat, dan tidak ada yang bisa melihatnya kecuali orang sakit”. Ketika sakitlah terkadang seseorang menjadi ingat dan sadar tentang hakikat penciptaan dirinya: darimana dia berasal, dan kemana dia akan dikembalikan. Sehingga tidak sedikit di antara mereka yang justru mendapatkan hidayah atau bertaubat dan memperbanyak ibadah kepada Allah setelah jatuh sakit.

Kesehatan adalah nikmat yang sangat agung dari Allah Ta’ala di antara sekian banyak nikmat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berada di waktu pagi dalam keadaan aman tenteram, badannya sehat, memiliki persediaan makanan yang cukup, maka seolah-olah dikumpulkan seluruh dunia untuknya” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod. Hadits ini shahih sebagaimana tercantum di Shahih Adabul Mufrod no. 230)

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihatkan kepada paman beliau, Abbas radhiyallahu ‘anhu agar memperbanyak doa meminta kesehatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Wahai Pamanku! Perbanyaklah doa meminta keafiatan” (HR. Hakim. Hadits ini hasan sebagaimana tercantum di Silsilah Ash-Shahihah no. 1523).

Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Abbas bin Abdul Muthalib radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku doa yang dapat aku gunakan untuk meminta kepada Allah!” Maka Rasulullah berkata,”Wahai Abbas, mintalah kepada Allah keafiatan”. Kemudian aku (Abbas) terdiam sejenak dan mendatangi beliau lagi. Aku berkata,”Ajarkanlah kepadaku doa yang dapat aku gunakan untuk meminta kepada Allah, wahai Rasulullah!” Maka Rasulullah menjawab,”Wahai Abbas, wahai Paman Rasulullah, mintalah kepada Allah keafiatan di dunia dan di akhirat” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod. Hadits ini shahih sebagaimana tercantum di Shahih Adabul Mufrod no. 558). “Keafiatan” yang dimaksud dalam hadits ini mencakup keselamatan dari penyakit lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam hadits yang lain disebutkan, ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam,”Doa apakah yang paling utama?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab, “Mintalah kepada Allah ampunan dan keafiatan di dunia dan di akhirat. Apabila Engkau diberi keafiatan di dunia dan di akhirat, maka sungguh Engkau telah beruntung” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod. Hadits ini shahih sebagaimana tercantum di Shahih Adabul Mufrod no. 495).

Ungkapan yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan di atas adalah intisari dari seluruh doa, karena doa ini mengandung permintaan keselamatan dari fitnah, penyakit, musibah, dan yang semisalnya di dunia. Dan terkandung pula permintaan keselamatan dari azab setelah mati, seperti azab kubur dan azab di neraka, dan kondisi di antara keduanya berupa perkara-perkara yang menakutkan dan penghitungan (hisab) yang sulit.

Betapa pentingnya nikmat kesehatan ini, sampai-sampai kita dianjurkan untuk mendoakan saudara kita sesama muslim setiap kali kita bertemu dengan mereka agar terhindar dari penyakit, yaitu dengan mengucapkan salam kepada mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang apabila kalian amalkan, maka akan membuat kalian menjadi saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian” (HR. Muslim).

Ketika menjelaskan hadits ini (yang merupakan salah satu hadits yang tercantum di kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi rahimahullah), salah seorang ulama, yaitu Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,”Salam memiliki makna doa agar selamat (terbebas) dari segala musibah. Jika Engkau mengatakan kepada seseorang, ’Assalaamu ‘alaika’ maka hal ini berarti Engkau mendoakannya agar Allah membebaskannya dari segala musibah. Yaitu agar Allah membebaskannya dari penyakit, kehilangan akal (gila), menyelamatkannya dari kejahatan manusia, dari maksiat dan penyakit-penyakit hati, serta dari neraka. Maka salam adalah doa yang bermakna umum, yaitu doa bagi orang yang diberi salam agar selamat dari berbagai musibah” (Syarh Riyadhus Shalihin, 3/119).

Oleh karena itu, ketika kita mendapatkan nikmat kesehatan ini, maka kewajiban kita sebagai seorang hamba adalah bersyukur kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), ”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS. Al Baqarah [2] : 152).

Salah satu bentuk syukur kita atas nikmat kesehatan tersebut adalah kita memanfaatkan masa sehat kita untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati sahabatnya dengan bersabda, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara yang lain: masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kaya sebelum miskinmu, masa luangmu sebelum masa sempitmu, dan hidupmu sebelum matimu” (HR. Hakim. Hadits shahih sebagaimana tercantum di Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 3355).

Namun … marilah kita meneliti sejenak kondisi diri kita masing-masing … seberapa sering kita bersyukur kepada Allah atas nikmat mata, telinga, jantung, paru-paru, dan anggota tubuh lainnya? Mungkin sedikit sekali di antara kita yang bersyukur atas berbagai nikmat tersebut, karena memang Allah sendiri telah menegaskan dalam firman-Nya (yang artinya), “Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih” (QS. Saba [34] : 13).

Dan selanjutnya, marilah kita merenungkan beberapa hal berikut ini …

Berapa banyak orang yang sehat namun menemui kematiannya tanpa menderita sakit terlebih dahulu?

Dan sebaliknya, berapa banyak orang sakit yang tetap mampu bertahan hidup hingga sekian lama?

Lalu berapa banyak di antara pemuda yang sehari-harinya merasa aman dari kematian, dia menganggap bahwa kematian masih jauh dari hidupnya, padahal kain kafannya sedang dipersiapkan dan dia tidak menyadarinya?



Ketika Anda bangun di pagi hari, apakah sarapan menjadi salah satu kegiatan pagi Anda? Santapan di pagi hari ini terkadang sering diabaikan karena berbagai hal. Banyak kegiatan yang menyita perhatian Anda, sehingga waktu di pagi hari hanya cukup dihabiskan untuk mandi dan bersiap ke tempat aktivitas masing-masing. Atau mungkin juga Anda tidak sarapan karena tidak merasa lapar atau dalam rangka program mengurangi berat badan.

Sarapan sangat penting untuk memulai hari. Saat Anda terlelap, Anda sedang berpuasa dalam jangka waktu yang cukup lama, sekitar 7-8 jam. Di kurun waktu lelap tersebut, tubuh Anda secara pintar akan menurunkan aktivitas metabolismenya dan secara efisien menggunakan energi dan nutrisi dalam tubuh. Sarapan berfungsi sebagai alarm dari otak ke seluruh organ tubuh dan sistem metabolisme untuk memulai bekerja. Layaknya mesin, tubuh pun perlu “dipanaskan” agar performa tetap optimal. Makan di pagi hari ibarat tubuh Anda sedang menerima “bahan bakar” untuk menjalani hari. Bila Anda melewatkan sarapan, tubuh tidak akan menerima sinyal untuk mulai beraktvitas dan tetap dalam keadaan penghematan energi dan nutrisi. Ini akan menyebabkan badan Anda tampak lesu dan tidak berenergi.

Salah satu alasan utama untuk melewatkan sarapan adalah dalam rangka mengurangi berat badan. Namun sayangnya hal ini tidak berdampak baik untuk program penurunan berat badan Anda. Sesungguhnya sarapan mampu memberikan Anda cadangan energi untuk dipakai sepanjang hari. Melewatkan sarapan akan membuat Anda melampiaskannya ke makanan yang mengandung banyak lemak dan kalori untuk mengilangkan rasa lapar. Seiring berjalannya hari, perasaan lapar ini akan cepat datang dan Anda cenderung mencari kudapan yang manis-manis. Bila keadaan ini terus berulang, maka program diet Anda akan berujung pada penambahan berat badan. Ini tentunya tidak ingin Anda alami, bukan?

Sediakan selalu waktu untuk sarapan. Bila Anda mempunyai anak, terapkan kegiatan sarapan ini dari kecil sehingga akan menjadi habit yang baik bagi kesehatan ketika mereka beranjak dewasa. Mulailah pagi Anda dengan makanan yang bergizi dan dapatkan tubuh yang sehat dan berenergi sepanjang hari.

Sarapan merupakan salah satu hal yang tak boleh terlewatkan. Melewatkan sarapan tak hanya menurunkan metabolisme, tetapi juga menyebabkan kegemukan. Sebab, jika kita melewatkan sarapan, porsi makan siang akan lebih besar. Banyak orang bersusah payah membuat sarapan sehat. Padahal, tidak sulit menyajikan menu sarapan sehat. Beberapa makanan yang lazim kita konsumsi pun sudah termasuk sarapan sehat, seperti lima makanan ini yang dilansir dari Huffington Post pada 15 Mei 2013.

1. Telur

Sering kali telur mendapat reputasi buruk. Padahal, makanan ini mengandung 13 nutrisi penting, termasuk protein. Demikian diungkapkan Susan Mitchell, Ph D, RD. Penelitian menunjukkan bahwa makan makanan berprotein pada pagi hari akan mengurangi konsumsi camilan tak sehat di kemudian hari. "Konsumsilah minimal 8-10 gram protein dan sebaiknya 20-25 gram. Ini tidak hanya memberikan rasa kenyang, tetapi juga membantu mempertahankan massa otot dari waktu ke waktu," katanya

2. Kopi

Minum kopi terlalu banyak memang akan menimbulkan kegelisahan. Oleh sebab itu, minumlah secukupnya dan tanpa tambahan krim dan gula. "Kopi mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh," kata Julie Upton, MS, RD, CSSD. Kopi memiliki manfaat bagi jantung dan dapat memperlambat penurunan kognitif. Selain itu, kopi dapat mencegah beberapa jenis kanker, termasuk karsinoma sel basal, kanker yang paling umum di dunia, dan melindungi Anda dari penyakit diabetes tipe 2.

3. Pisang

Menurut Upton, ini pilihan yang mudah dan sederhana. Pisang kaya akan serat, vitamin C, dan kalium, yang jarang kita dapatkan dari makanan lainnya. "Sebuah pisang memiliki 422 miligram kalium dan nol natrium," katanya. "Kombinasi ini membantu mengontrol tekanan darah."

4. Jeruk bali

Upton mengatakan, keluarga buah jeruk ini juga kaya akan vitamin C dan kalium. Buah ini memiliki serat yang baik untuk membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Bahkan, sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa mengkonsumsi setengah buat jeruk saat makan apa pun (terutama sarapan) dapat mempercepat penurunan berat badan.

5. Buah beri

Hampir semua varietas beri kaya akan antioksidan, vitamin C dan serat, serta sangat sedikit kalori. Beberapa penelitian menunjukkan, kata Upton, buah beri juga membawa sifat anti-kanker dan dapat memerangi penurunan neurologis khas yang terkait dengan penuaan.

Mari biasakan sarapan agar anda fit dan sehat



Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

"Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya," ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia.

Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan "enzim induk" yang seharusnya lebih baik dihemat.

Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama kariernya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging. Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang "jelek": benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus.

Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar. Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua.

Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi. Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan.

Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15% dari seluruh makanan yang masuk ke perut. Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabk an. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak "lomba lari" oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali.. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna.

Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu. Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong.

Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot. Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi "modal" oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam "lumbung enzim-induk". Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari "lumbung"-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk.

Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing. Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini.

Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian. Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus.

Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak. Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan "jelek" itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering. Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan "pengobatan" seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan "pengobatan" alamiah tersebut.

Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya
Sehat adalah modal utama manusia untuk meraih sukses. Jika tubuh kita sehat, kita akan memiliki kesempatan berhasil lebih besar jika dibandingkan jika kita menderita sakit. Sakit terkadang tidak bisa diprediksi kapan iya datang, bisa saja langsung menyerang tanpa permisi. Disinilah dituntut manusia agar pandai-pandai dalam menjaga memanfaatkan kesempatan yang diberikan tuhan kepada kita, yaitu berupa kesehatan.

Manfaatkan kesehatan untuk mewujudkan impian(cita-cita) anda. Ingat, keberhasilan dan kesuksesan anda tidak akan datang secara tiba-tiba dihadapan anda. Dibutuhkan perjuangan, pengorbanan, ketabahan dan jiwa pantang menyerah. Bayangkan, apakah anda akan mudah melakukan semua itu jika anda dalam keadaan tidak sehat? Tentunya akan menjadi beban tersendiri bukan? Selain berusaha menyembuhkan sakit anda, anda juga melakukan hal yang dibutuhkan untuk sukses. Yang pastinya akan terasa lebih berat dan sulit.

Hal ini menjadi berbeda jika tubuh anda, fikiran anda dan hati anda dalam keadaan sehat. Anda akan siap tempur dan siap menjalankan formula-formula untuk mencapai kesuksesan.


    *Tips Memanfaatkan Kesehatan*


      **1. Wujudkan Impian Anda

Lakukan suatu aktivitas apapun yang anda suka, tetapi anda jangan melupakan bahwa tubuh anda juga punya hak untuk beristirahat. Beristirahatlah, agar tubuh anda tetap segar. Anda cukup memastikan bahwa apa yang anda lakukan punya tujuan, menghasilkan dan anda yakini itu baik adanya.


      2. Selain Untuk Diri Sendiri Lakukan Hal Yang Bermanfaat Untuk Orang Lain

Anda pasti sudah tau dalam hidup kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Sebesar apapun kesuksesan yang anda dapatkan yang mungkin anda yakini itu adalah hasil kerja keras anda, sejatinya orang disekitar anda juga ikut andil dalam keberhasilan anda. Membantu orang lain memang sekilas tidak ada sesuatu yang menguntungkan bagi anda, tetapi yakinlah itulah yang disukai Tuhan. Selain membatu diri sendiri, coba bantulah orang yang membutuhkan.

Demi kesehatan seseorang mau mengorbankan apapun, tidak perduli orang kaya atau miskin, mereka rela mengeluarkan uang agar mendapatkan kesehatannya kembali. Bisanya seseorang akan lebih menyadari bahwa kesehatan itu mahal harganya dan sangat penting jika sakit sudah datang menyerang sehingga menghalangi mereka dalam menjalankan aktivitas.

Jadi selagi kita masih sehat, mari kita jaga dan manfaatkan. Karena dengan kesehatan itu pula kita bisa menikmati berbagai karunia tuhan yang di limpahkan di Dunia ini.

Sehat adalah nikmat, sehat adalah karunia. Sekali lagi, mari kita jaga mari kita manfaatkan.

HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger