Tuesday, July 8, 2014


Seringkali kaum laki-laki membuat tenda di pagi hari, terutama yang tidur hanya mengenakan sarung dan tidak memakai celana dalam. Morning erection merupakan gejala alamiah yang dikenal dengan nocturnal penile tumescence. Beberapa teori mengatakan hal itu terjadi karena kandung kemih penuh menahan banyaknya urine. Meski timbulnya di pagi hari tapi prosesnya dimulai sejak memejamkan mata. Timbulnya morning erection adalah sebagai tanda dari alam mengenai impotent atau tidaknya laki-laki.

Laki-laki yang memiliki libido tinggi, cenderung memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seks saat bangun tidur, meski tidak dilakukan setiap hari. Tapi ada juga laki-laki yang biasa saja meskipun mengalami morning erection juga. Hal itu dipengaruhi oleh faktor kadar libido, usia dan aktivitas sehari-hari.

Lain laki-laki lain pula perempuan, yang dorongan seksnya tidak timbul sewaktu-waktu. Agar libidonya bangkit, seorang wanita memerlukan foreplay yang cukup lama dan menyenangkan. Bisa dengan cumbua rayu atau kemesraan. "Serangan fajar" yang dilakukan tiba-tiba tanpa  foreplay, dan bersifat memaksa, membuat wanita tidak nyaman, apalagi jika masih ngantuk, capek, dan bau liur akibat tidur, jangankan bisa menimbulkan keinginan untuk berhubungan seks, yang ada malah merasa terganggu.

Tak jarang istri yang menolak melakukan hubungan seks. Padahal sikap ini risikonya lumayan besar. Suami yang ditolak keinginannya untuk melakukan hubungan seksual cenderung menjadi sensitif dan mudah tersinggung. Jika pun istri mencari jalan ‘aman’, yaitu tidak menolak permintaan suami, biasanya ia melakukannya dengan setengah hati, bahkan ia tidak 'menikmati'.

Untuk melakukan hubungan seks di pagi hari umumnya dilakukan secara cepat (sering disebut quickie). Namun seks semacam ini lebih dinikmati oleh pria daripada wanita. Sebab kebanyakan wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk terangsang dan tidak bisa menikmati seks 'instan' seperti ini.

Selain itu, setelah melakukan hubungan seks wanita juga membutuhkan waktu cukup lama untuk benar-benar merasakan kenikmatan yang baru saja dicapai. Hal ini seringkali menimbulkan konflik karena suaminya ingin segera mandi dan berangkat ke kantor setelah hasratnya terpuaskan. Sehingga wanita menganggap tindakan suaminya itu sebagai bentuk ‘pengabaian’ terhadap dirinya.

Di pagi hari, umumnya wanita masih dibebani tanggung jawab mengurus anak-anak dan rumah tangga. Bahkan pada wanita bekerja, ia juga harus menyiapkan kebutuhannya sendiri untuk ke kantor. Dan, pada wanita muslim, hubungan seks sebelum salat subuh dirasakan sangat mengganggu karena ada kewajiban membersihkan diri sebelum salat, yaitu 'mandi besar'. "Bisa dibilang, ‘serangan fajar’ itu tidak manusiawi bagi sebagian wanita,”.

Bagaimana pun, waktu dan tempat terbaik untuk melakukan hubungan seksual seharusnya benar-benar diinginkan oleh kedua pihak, serta didahului dan disertai situasi hati dan suasana lingkungan yang nyaman. Maka komunikasi yang harmonis adalah kuncinya.

Negosiasi memang bukan kata yang indah atau seksi, tapi melakukan negosiasi dapat mengurangi tekanan pada kedua pihak. Menarik selimut atau pura-pura tidur mungkin bisa berhasil beberapa kali saja, tapi bisa jadi menimbulkan pertengkaran di kemudian hari. Jadi sebaiknya memang dibicarakan saja. 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger