Wednesday, December 30, 2015

Membuat dialog yang baik
Dialog adalah percakapan antarkarakter dalam cerita. Yang berfungsi menyampaikan tema, maksud dan perasaan, berisi deskripsi dan informasi penting, menghidupkan cerita dengan emosi dan mengatur alur cerita.
Diperlukan mendalami karakter agar penulis mampu menuliskan dislog yang baik. Pakai dialog yang bermakna, tidak overload informasi, pendek, dan batasi dialog batin. Kombinasikan narasi, action, dan dialog untuk mengatur alur.

Karakter tokoh harus kuat.

3 Panduan Menciptakan Karakter
Karakter tokoh dalam novel menjadi faktor terpenting dalam menghidupkan cerita. Jadi pikirkan baik-baik, jangan membuat tokohmu sekadar tokoh tempelan. Karena akan membuat novelmu hambar bahkan ditolak penerbit.
Kamu bingung menciptakan karakter tokohmu?
Ini dia 3 Cara yang dapat Kamu jadikan Panduan Menciptakan Karakter Tokoh:
1. Menentukan Fokus Cerita
Pertama, kamu pikirkan apa sih ide awalmu? Lalu karakter seperti apa yang ingin ada dalam novelmu? Dan tentukan tugas/tujuan masing-masing tokohmu dalam cerita.
2. Mencontoh Buku-buku Kepribadian.
Kamu bisa melakukan riset karakter nyata dengan membaca buku-buku kepribadian. Terapkan karakter-karakter yang dibahas di buku tersebut ke dalam novelmu. Tentu saja pilih sesuai keinginanmu.
3. Mencontoh Karakter di Kehidupan Nyata.
Selain riset melalui buku, hal yang paling gampang ialah dengan memperhatikan orang-orang yang kamu temui. Bagaimanakah karakter mereka?

Cukup dengan satu konflik besar dan dihiasi dengan konflik-konflik kecil yang menarik.

Nama tokoh harus unik.

Rumus sederhana menyusun kerangka novel ---> 5W+1H.
What (apa tema/premis/ide dasar), Why (terkait plot, hub sebab akibat), Who (siapa tokoh2nya), When (latar waktu), Where (latar tempat), How (bagaimana alur cerita dibangun).

Alat Untuk Mengembangkan dan Menilai Ide

Ide merupakan harta karun para penulis. Untuk itu penting sekali menangkap ide dimanapun kamu berada. Catat semua ide itu lalu sortir mana ide-ide yang cocok kamu kembangkan menjadi naskah novelmu.

Gunakan Writer's Checklist! Alat ini mampu membantu kamu menyortir dan mengembangkan idemu.

Berikut ini Writer's Checklist Singkat yang dapat kamu gunakan, menurut Winna Efendi:
1. Apa ide dasarmu yang sudah terbentuk? Kamu memulainya darimana: karakter, adegan, setting, tema atau hal lain? Adakah keterhubungan diantara karakter, plot dan tema? Sebutkan!
2. Apakah idemu cocok dan cukup kuat dikembangkan ke novel?
3. Apakah ide yang sama sudah digunakan dalam novel yang beredar?
4. Apakah tema dan idemu universal dan sering digunakan? Jika ya, bagaimana kamu mendaur ulangnya?
5. Cara apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan idemu itu?

Nah, sudah siap untuk mempraktekannya? Yuk segera ceklist ide-idemu..

5 Jenis Buku Yang Harus Dimiliki Calon Novelis
Seorang novelis senior pun selalu meng-upgrade kemampuannya. Bagaimana dengan kamu yang mau memulai karir sebagai novelis? Masih malaskah atau pelit untuk meng-upgrade skill-mu?
Berikut ini 5 Jenis Buku Yang Harus Dimiliki Seorang Novelis:
1. Buku Panduan Menulis Novel.
Banyak buku panduan menulis novel yang beredar di toko-toko buku yang ditulis para novelis senior. Kamu pilih beberapa buku diantaranya untuk dijadikan panduanmu dalam menulis novel. Belajar dari pengalaman oranglain akan memudahkanmu menuju sukses.
2. KBBI
KBBI, buku pegangan wajib seorang novelis. Novelis harus teliti dalam menggunakan setiap kata-kata seninya. Apakah sesuai atau tidak.
3. Thesaurus
Menjadi novelis berarti menjadi pengrajin kata-kata. Kata-kata yang dirangkai pun harus memiliki nilai seni yang indah demi menjadikan novelnya karya terbaik. Maka Thesaurus menjadi pegangan wajib setiap novelis. Karena mempermudah novelis memilih kata-kata yang pas yang 'nyeni'.
4. EYD
Setelah menyelesaikan naskah, penulis harus mengeceknya. Bagaimana EYD nya. Oleh sebab itu kamu harus punya jenis buku satu ini untuk memudahkan editingmu. Kamu harus mempelajarinya lalu hapal betul bagaimana kaidah dalam menulis. Sehingga editingmu tak memakan waktu lama.
5. Novel
Novelis juga butuh belajar dari karya oranglain. Gunanya, kamu bisa belajar dari contoh nyata bagaimana menulis novel. Setelah kamu belajar dari buku panduan.
6. Nonfiksi
Selanjutnya mencari ide. Pilih buku Nonfiksi yang menarik hatimu. Bisa jadi dari kegiatan membacamu kamu dapat ide untuk proyek naskahmu. Jenis buku ini juga kamu butuhkan untuk bahan riset calon bukumu nantinya.

Bagaimana menjadikan novel kita bisa diangkat ke layar lebar :
1. Setting Indonesia diminati, dengan setting yang benar-benar jelas deskripsinya. Artinya, ketika sutradara baca, sudah tergambar di benak Jakarta seperti apa, Surabaya seperti apa.
2. Novel yang diangkat dr ‪#‎tagline‬ disukai atau kita yang sering2 buat #tagline
3. Judul harus familiar tapi juga punya nilai beda.
4. Buatlah novel & judul novel yang dekat di hati audiense spt ttg Ayah, Ibu. Setiap org punya Ayah Ibu.

6 TIPS MUDAH MENYELESAIKAN NASKAH NOVEL
Naskah novel belum kelar-kelar? Memang ini menjadi momok para novelis khususnya yang baru memulai karirnya sebagai novelis. Coba kamu teliti ulang proses pembuatannya. Mulai dari awal menemukan idenya. Apakah kamu memang benar-benar memudahkan proses menulis? Bisa jadi inilah penyebab naskahmu nggak rampung/lamaaaa rampung.
Berikut ini TIPS MUDAH MENYELESAIKAN NASKAH NOVEL:
1. Pilih ide cerita yang kamu kuasai
Seorang penulis pasti pernah mengalami kebanjiran ide. Nah, tulis semua idemu itu. Lalu pilih salah satu ide yang mau kamu eksekusi jadi sebuah novel. Pilih ide yang kamu kuasai dan banyak memiliki referensinya sehingga proses riset tak begitu memakan waktu lama.
2. Ikuti Kursus Menulis
Bila kesulitan dalam menulis, kamu bisa ikuti Kursus Menulis. Karena disini akan ada Mentor-guru yang bisa kamu andalkan untuk membantumu merampungkan naskah dengan mudah karena beliau lebih berpengalaman dengan teknik-teknik menulis.
3. Gunakan Metode Mind Maping dan Outline
Jurus Mind Maping sangat jitu digunakan dalam pembuatan outline novelmu. Kamu bisa lebih cepat merampungkan naskahmu.
4. Tetapkan Jadwal dan target
Setelah selesai outline novelmu, langkah selanjutnya menentukan jadwal dan target per bab outline.
5. Gunakan Teater Pikiran
Setelah tahu jadwal per bab, maka gunakan pikiranmu untuk terus mengimajinasikan bab outlinemu sesuai jadwal. Sehingga nanti pikiranmu secara tak sadar terus mengolah idemu menjadi sebuah 1 kesatuan cerita meski dalam keadaan tidur. Kamu akan merasakan moment ajaib seperti mendapat ilham.
6. Tulis saja jangan edit
Tulis saja semua ide jalinan cerita yang ada dalam pikiranmu. Jangan sekali-kali mengeditnya. Edit draft novelmu ketika kamu sudah menyelesaikan semua bab-bab novelmu.

Alat Untuk Mengembangkan dan Menilai Ide
Ide merupakan harta karun para penulis. Untuk itu penting sekali menangkap ide dimanapun kamu berada. Catat semua ide itu lalu sortir mana ide-ide yang cocok kamu kembangkan menjadi naskah novelmu.
Gunakan Writer's Checklist! Alat ini mampu membantu kamu menyortir dan mengembangkan idemu.
Berikut ini Writer's Checklist Singkat yang dapat kamu gunakan, menurut Winna Efendi:
1. Apa ide dasarmu yang sudah terbentuk? Kamu memulainya darimana: karakter, adegan, setting, tema atau hal lain? Adakah keterhubungan diantara karakter, plot dan tema? Sebutkan!
2. Apakah idemu cocok dan cukup kuat dikembangkan ke novel?
3. Apakah ide yang sama sudah digunakan dalam novel yang beredar?
4. Apakah tema dan idemu universal dan sering digunakan? Jika ya, bagaimana kamu mendaur ulangnya?
5. Cara apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan idemu itu?

Pentingnya Riset Sebelum Menulis Novel
Kamu sudah gatal mau menuliskan semua ide-ide dalam pikiranmu? Eits.. Jangan buru-buru dulu. Kamu harus melakukan tahap awal dalam menulis. Riset!
Ya, lakukan riset sebelum kamu menulis/mengeksekusi ide. Karena riset itu penting buat pengembangan idemu nanti.
Dengan riset, semua elemen-elemen dalam ceritamu tampak nyata dan hidup. Meski penulis itu pengarang, kamu bukan pengarang bebas. Riset akan membuat jalinan ceritamu logis.
Riset juga akan membuat naskahmu berbeda/antimainstream. Tidak ada sesuatu di dunia ini yang original, murni. Semua pasti mengalami kecewa, sedih, bahagia yang disebabkan suatu hal yang hampir sama. Misal, nilai jelek lalu dapat hukuman, atau lulus dengan nilai terbaik, dsb. Nah, untuk itu buatlah cerita yang memiliki plot yang menarik, lain dari yang lain. Meski ide konflikmu mainstream, kamu bisa membuat naskahmu anti mainstream dengan berbagai sentuhan elemen cerita yang unik.
Naskah yang ciamik hanya dapat kamu buat dengan melalui tahapan Riset!

Elemen-elemen Sebuah Cerita
Sebelum kamu menulis naskah novelmu. Kamu harus tahu bagian dasar dari sebuah novel. Layaknya organ-organ penting dalam tubuh, novel pun memilikinya. Yang disebut elemen-elemen dalam sebuah cerita.
Elemen-elemen tersebut antaralain:
1. Genre: tipe cerita.
2. Ide: dimana cerita itu dimulai/yang membentuk cerita.
3. Karakter: tokoh yang membuat cerita hidup.
4. Narasi: sudut pandang cerita
5. Plot dan Alur
6. Setting
7. Dialog
8. Ciri Khas Penulis
Setiap elemen tersebut sangat penting dan bisa dipelajari sambil menulis. Jadi jangan menyerah bila belum menguasainya. Teruslah berlatih dan jangan menyerah. Semua ada waktunya. Sekarang waktunya kamu berproses menuju suksesmu.

Tips Membuat Karakter Yang Oke
Karakter yang oke itu, karakter yang 3 dimensi. Sama seperti kita punya kompleksitas dalam hidup. Emosi, rasa takut, hal-hal yang ingin dilindungi, dan hal-hal kecil yang membentuk kepribadiannya. Tugas penulis, mengungkapkan dan mengekspresikannya.
Berikut ini tips membuat katskter tokohmu tampak nyata dan menarik:
1. Kembangkan fisik, psikologis, dan sosial tokohmu.
2. Berikan sisi negatif pada tokoh protagonis.
3. Berikan sisi positif pada tokoh antagonis.
4. Jangan pakai karakter yang mainstream/kebanyakan pada novel-novel.
5. Ciptakan karakter yang gue banget.

Mengatasi Malas Menulis
Pernah kan, merasakan malaaaas sekali menulis. Maunya melakukan hal semau kita. Pokoknya selain menulis. Tapi di lain sisi, kamu sadar betul harus menulis. Malas itu tidak baik. Nah, jadi galau kan?
Terus harus gimana dong? Kamu harus simak Tips Mengatasi Malas Menulis Berikut ini:
1. Cari penyebab dirimu malas menulis.
Kamu pasti tahu kan kenapa sampai bisa malas menulis? Misal kecapekan, jenuh, kesulitan menulis, dsb.
2. Pikirkan solusinya sesuai penyebab malas menulis.
Kalau kamu sudah tahu penyebabnya, selanjutnya kamu harus memecahkannya. Misal kamu menulis karena kecapekan. Maka kamu harus istirahat. baca buku-bukuk lain, Selain bosan hilang, ilmu nulismu bisa nambah.
3. Lakukan saja solusi itu.
Biarkan dirimu memilih aktifitas yang ingin dilakukan terlebih dahulu selain menulis.
4. Jangan terlena.
Bila dirasa sudah cukup selingan aktifitas lainnya itu, maka jangan terlena. Lakukan aktifitas menulis sesuai jadwalnya lagi.
Sekarang, energimu menukis bertambah, bukan? Kamu semangat lagi merampungkan naskahmu.

Cara Mudah Berlatih Menulis
Kesulitan memulai latihan menulis? Kamu bisa coba cara satu ini.
Lihat sekelilingmu. Terdapat banyak benda, kan? Ambil salah satu, lalu jadikan objek tulisan.
Setiap benda memiliki sejarahnya. Jadi gali tulisan yang menceritakan benda tersebut.
Misal, pensil. Gali informasi mengenai pensilmu itu. Bisa kamu mulai dengan mendeskripsikan wujud fisiknya. Lalu kapan kamu membelinya. Untuk apa kamu membelinya. Hingga cerita-cerita lain yang berkaitan dengan pensilmu. Seperti, karena bentuk pensilmu yang unik, banyak temanmu yang ingin memilikinya.
Nah, mudah sekali bukan?
Cobalah dengan berbagai variasi objek yang kamu jadikan bahan tulisan. Semakin kamu banyak berlatih menulis, semakin terasah pula cara menulismu yang sistematis, detail serta menarik.
Jangan lupa banyak belajar struktur tulisan dari sumber-sumber bacaan lainnya. Seperti cerpen maupun cerbung di koran, tabloid, dan majalah. Atau berbagai jenis novel yang beredar di Toko Buku.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger