Wednesday, December 4, 2013

Zaman dahulu, di zaman kerajaan para putri bangsawan mengenakan perhiasan dari atas sampai bawah. Bahkan daerah teritorial yang hanya diperbolehkan disentuh dan dinikmati oleh suamipun diberikan perhiasan yang berfungsi sebagai pelindung, yaitu celana dalam.

Namun celana dalam di zaman tersebut bukan sembarang celana dalam, karena celana dalam tersebut memiliki gembok. Seperti Cupeng di daerah Aceh, Badong di Zaman Majapahit. dan Jempang di Gowa, Sulawesi.

Berikut penampakan dari Cupeng, Badong dan Jempang
Badong Majapahit

Cupeng Aceh

Jempang - Gowa, Sulawesi

Namun di zaman yang sudah edan, seks bebas sudah melanda negeri ini. Bahkan Menteri Kesehatan RI meluncurkan program Pekan Kondom Nasional, meski kemudian dianulir karena banyaknya protes yang datang beberapa saat setelah program itu dirilis.

Kurangnya bekal agama, ditambah dengan menggilannya era gombalisasi dan globalisasi yang membuat semakin mudahnya akses ke area pornografi membuat generasi muda semakin parah dalam menjali pergaulan.

Mungkin beberapa alat tersebut bisa dipergunakan oleh orang tua yang berkeinginan agar anaknya tetap menjaga keperawanan mereka sampai menikah. Kalau mempunyai sedikit dana lebih dan ketahuan anaknya sudah tidak perawan lagi mungkin mereka akan melirik maraknya praktek vaginopasty alias operasi mengembalikan keperawanan. 

Operasi tersebut bisa dilakukan di Samarinda yang memasang tarif Rp. 18.000.000 untuk sekali operasi atau di Surabaya yang dipatok seharga Rp. 30.000.000.

Jika tak mampu mungkin untuk menjaga keperawanan bisa hubungi tukang las terdekat untuk dibuatkan alat seperti ilustrasi dibawah ini
Tapi lebih baik mencegah daripada mengobati. Untuk itu bekalilah anak-anak dan saudara kita baik laki-laki maupun perempuan dengan bekal agama. Karena hilangnya keperawanan terjadi karena dua jenis kelamin tersebut.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger