Sunday, September 15, 2013
Dulu, saat kita duduk-duduk di taman seringkali kita diajak kenalan oleh orang asing, akhirnya ngobrol ngalor-ngidul, ternyata ujung-ujungnya masih satu garis keturunan. Sekarang, duduk di taman sambil pegang HP / Netbook cengar-cengir sendiri update status di media sosial.
Pergeseran manusia sebagai makhluk sosial ke makhluk media sosial sudah di ramalkan oleh Albert Einstein, beliau mengatakan seperti ini : "Aku takut pada hari dimana teknologi akan melampaui interaksi manusia. Dunia akan memiliki generasi yang idiot" Dan ketakutan Albert Einstein ini terbukti sekarang-sekarang ini ... dengan hadirnya generasi GALAU. yang tiap menit selalu update status baik di Facebook, Twitter dan berbagai media sosial lain, yang semakin lama semakin bertambah marak.
Marilah sejenak kita kembali ke dunia nyata kita ... jangan selalu berkutat di dunia maya. Memang dengan adanya media sosial, kita bisa menemukan ratusan teman kecil kita yang terpisah oleh jarak dan waktu. Sekarang sudah bisa menyambung tali silaturahmi lagi. Tapi seberapa banyak orang disekililing kita yang kita kenal ? Kita mengenal orang yang jauh di sana, tapi tetangga kita sendiripun kita tidak mengenalnya karena kita terlalu sibuk dengan media sosial.
Tugas manusia seharusnya dipermudah oleh adanya teknologi, tapi tidak berarti tugas itu dilepaskan karena adanya teknologi. Gunakan teknologi dengan cerdas. Jadikan teknologi sebagai budak kita, bukan kita sebagai budak teknologi. Sehingga kita tidak seperti generasi yang idiot.
Kita tidak bisa gotong royong membersihkan got, saluran air hanya dengan update status, tapi kita harus turun singsingkan lengan baju, bersama warga yang lain di dunia nyata baru bersih itu got.
Mari kembali menjadi makhluk sosial bukan menjadi makhluk media sosial.