Tuesday, August 13, 2013
Lebaran, merupakan waktu yang sering dipergunakan untuk reuni, ngumpul bareng teman-teman sekolah. Ngumpul dan mengenang masa-masa sekolah kadang menyenangkan dan membuat kita lupa diri. Karena pada saat itu semua yang berkumpul masih rata-rata air ... tidak ada yang menonjol. Kecuali nilai raport yang berbeda.
Namun kadang kala ada orang-orang yang tak mau menghadiri reuni karena minder. Seperti merasa miskin, merasa belum menikah, merasa belum punya anak dan lain-lain. Pada saat-saat awal berpisah, seringkali kita masih terbayang untuk kumpul-kumpul lagi seperti saat masih bersekolah. Tapi seiring perjalanan waktu keinginan itu perlahan mulai pudar, bahkan hilang, karena rasa rendah diri.
Hal itu timbul karena pertanyaan standar yang sering terlontar saat kita berjumpa teman lama. Seperti pendidikan, pekerjaan, keluarga, anak dan lainnya. Meskipun kelihatan standar namun bagi orang lain belum tentu standar. Apalagi jika kita terkejut mendengar jawabannya.
Seorang anak yang sering menjadi juara kelas saat sekolah, ditanya "Setelah lulus SMA kamu melanjutkan sekolah kemana?" atau "Kerja dimana kamu sekarang ?" Sementara yang ditanya setelah lulus sekolah hanya menjadi petani karena ketidakmampuan ekonomi orang tuanya. Atau seorang primadona sekolah yang ditanya " Anak kamu sudah berapa ?" Boro-boro punya anak, menikah saja belum. Pertanyaan yang wajar menurut kita belum tentu wajar menurut orang lain.
Dua puluh tahun tidak bertemu, kadang merubah nasib dan kepribadian orang. Seorang teman yang sangat akrab saat SMA belum tentu menjadi akrab juga setelah dua puluh tahun kemudian. Dua puluh tahun setelah lulus SMA, tentu taraf ekonomi sudah berubah, ada yang punya perusahaan sendiri, ada yang baru kena PHK, ada yang kerja menjadi buruh, ada yang hanya numpang hidup sama istri. (kalau numpang hidup sama suami itu sudah biasa dan menjadi kebanggan sendiri bagi suami).
Untuk mengadakan acara reuni kadang disewa gedung mewah meski tak jarang dilakukan di rumah teman yang cukup untuk menampung peserta reuni. Namun dengan adanya perubahan ekonomi, kadang kala reuni menjadi ajang pamer kemapanan hidup. Datang ke acara reuni dengan mobil mewah, baju bermerk, tubuh laksana toko emas berjalan, atau dering HP yang selalu berbunyi. (biar terasa orang penting yang selalu dicari orang).
Persahabatan memang seharusnya tidak memandang kaya atau miskin. Tapi sudah menjadi kodratnya bahwa manusia yang merasa miskin akan minder jika berhadapan dengan orang yang kelihatan kaya. Apalagi jika yang merasa miskin tersebut saat masih berseragam abu-abu sering menjadi bos saat berada di kantin sekolah.
Sebaiknya acara reuni, tidak membuat persahabatan dimulai lagi dari titik 0 (nol), tapi di mulai dari angka 1 (satu). Bersatu membantu teman yang merasa miskin, agar kehidupan ekonominya membaik. Bersatu mencarikan pasangan hidup buat temannya yang sudah sangat siap dan berkeinginan menikah, Bersatu mencari solusi agar yang belum punya keturunan (bukan diajak selingkuh agar bisa punya keturunan) agar seperti punya keturunan, dengan mencarikan anak asuh (tapi bukan buat bisnis jual beli anak yah ... ).
Semoga dengan reuni silaturahmi bisa terjalin baik kembali, setelah puluhan tahun terpisah jarak, ruang dan waktu. Karena dengan silaturahmi, akan dilapangkan rizkinya, dipanjangkan umurnya, sebagai mana hadits - hadits berikut
“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (HR Muslim)
“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim)
“Belajarlah dari nenek moyangmu bagaimana caranya menghubungkan rahim-rahim itu, karena silaturahmi menimbulkan kecintaan dalam keluarga, meluaskan rezeki, dan menunda kematian.” (HR Imam Tirmidzi)
Sedangkan orang yang memutuskan tali silaturahmi diancam tidak akan masuk surga
“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan silaturahmi.” (HR Imam Muslim)
Semoga silaturahmi akan selalu terjalin diantara kita, amin ...