Saturday, August 3, 2013
Ingin Umat Islam menguasai dunia, seperti yang kita baca lewat buku-buku sejarah bahwa zaman dahulu yang menguasai dunia adalah orang-orang Islam. Baik di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, militer, dan lain sebagainya. Sehingga bisa dikatakan bahwa penguasa dunia zaman dahulu adalah Islam. Kemungkinan ke arah itu sangat besar mengingat mayoritas manusia dimuka bumi ini memeluk agama yang dibawa dan disebarluaskan oleh Muhammad SAW. Untuk menguasai dunia, setidaknya kita harus menguasai perekonomian terlebih dahulu.
Mengapa umat Islam yang jumlahnya melebihi 1,5 miliar jiwa kalah maju oleh Yahudi yang hanya 14 juta orang? Ramadhan saat ini harus dijadikan momentum umat Islam untuk bangkit dan mempersiapkan diri guna menyambut pergeseran arus ekonomi dunia dari Eropa ke Asia.
Indonesia, adalah negara dengan pendukuk Islam terbanyak di dunia. Ironisnya, kehidupan sebagian besar dari mereka masih sangat tertatih-tatih. Sebagian malah ada yang sangat terbelakang. Bergesernya arus ekonimi dunia ke Asia adalah kesempatan untuk mengubah kondisi buruk itu. Dalam persoalan ekonomi, harus diakui umat Islam yang mayoritas ini kalah oleh non muslim. Tapi, tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Kitalah selaku muslim yang harus hijrah, segera dan secepatnya berbenah diri.
Bagaimana agar umat Islam menjadi maju dan menguasai ekonomi dunia?
1. Menggabungkan niat dan semangat untuk bekerja luar biasa.
Bahwa dalam diri seseorang tersimpan potensi yang luar biasa besarnya. Karena menyimpan potensi luar biasa, maka manusia yang biasa-biasa saja harus bisa bekerja luar biasa. Hasilkan ide-ide kreatif agar ekonomi berputar kencang minimal di daerah kita sendiri.
2. Memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusianya(SDM).
Jika mau jujur, harus diakui, bahwa SDM umat Islam masih kalah jauh dengan umat lain. Kita (umat Islam) kalah ulet, kalah pintar, dan kalah spirit dengan umat non-muslim. Kita gampang menyerah. Padahal, Allah, Tuhan Yang Maha Esa telah mengingatkan, bahwa maju atau tidaknya seseorang, bergantung usahanya sendiri (QS 13 : 11).
Terkait upaya meningkatkan kualitas SDM ini, belajarlah untuk berbahasa Mandarin. Mengapa Mandarin? Kalau bahasa Inggris sudah biasa, bahasa Arab juga sudah biasa. Hampir setiap hari kita gunakan bahasa Arab. Mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Tapi, kalau Mandarin, belum biasa. Karena tidak lama lagi, Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya akan menjadi sentral kekuatan ekonomi dunia. Dan, saat ini, kenyataan itu telah tiba di Indonesia. Tidak ada lagi pembatas antar negara saat ini. Orang Singapura bisa pindah kantor dua kali dalam sehari. Siang di Indonesia, sore balik ke Singapura. Jadi kalau kita tidak meningkatkan kualitas SDM sekarang, umat Islam yang mayoritas ini hanya akan menjadi penonton.
Mengutip sebuah sumber, hanya ada 230 sarjana Muslim dari setiap sejuta orang Islam. Sementara ada 5.000 sarjana dari setiap sejuta orang Amerika dan dari setiap 1 juta masyarakat Amerika, ada 1000 orang teknisi. Di negara-negara Muslim hanya memiliki 50 orang per 1 juta orang teknisi. Begitu besar perbedaannya.
3. Jaga amanah.
Kalau dipercaya orang, harus bisa menjaganya. Jangan hanya 100 persen, kalau bisa 200 persen. Jangan pura-pura tidak punya beban ketika dipercaya orang.
Untuk menjaga amanat itu, bukan hal baru bagi umat Islam. Karena, Islam sendiri mengajarkan, bagaimana mahalnya sebuah amanah. Apalagi, dalam dunia bisnis. Kepercayaan adalah harga yang paling mahal.
4. Fokus.
Fokus menjadi penyebab banyaknya perusahaan gulung tikar. Seorang pemodal kecil, bisa saja menjadi besar tanpa bekerja karena dia menempatkan orang-orang yang bisa fokus bekerja. Tapi, banyak pemodal besar jatuh karena saat dia tangani sendiri, dia tidak fokus bekerja. Jangan pernah menyerahkan pekerjaan, pada orang yang pikirannya bercabang-cabang. Apalagi, jika usaha itu masih merintis. Fokus, dan yakinlah anda bisa. Pasti anda akan merasakan hasilnya. Umat Islam harus punya semangat ini
5. Konsisten (istiqomah dalam bahasa Arab).
Semua hal yang kita inginkan jika kita selalu konsisten dan teguh serta tidak gampang menyerah maka apa yang kita cita-citakan akan tercapai.
Semoga generasi kita bisa mewujudkannya. Amin
Izin kopas
ReplyDelete