Monday, August 5, 2013



Saat menjelang lebaran seperti sekarang ini, kewaspadaan harus ditingkatkan terutama kesehatan.

Bulan Ramadhan sebentar lagi berlalu dengan meninggalkan kepedihan yang mendalam, karena entah tahun depan masih berjumpa lagi atau tidak dengan bulan penuh rahmat, bulan penuh ampunan, dan bulan yang ada THR nya lagi atau tidak. Semua masih menjadi rahasia Allah.

Kepergian bulan ramadhan yang sebentar lagi, ternyata menimbulkan berbagai macam penyakit. Sehingga seolah menjadi wabah yang menyerang Indonesia. Bulan yang membuat kita belajar menjadi orang miskin, sehari hanya makan di waktu sahur dan waktu berbuka. Mungkin cukup bagi kita merasakan bagaimana susahnya menjadi orang miskin, meski tidak seperti orang miskin sungguhan yang kadangkala masih kebingungan mau makan apa saat tiba saatnya berbuka puasa.

Bulan ramadhan seharusnya menjadi bulan terhemat bagi muslim, karena makan yang bisanya sehari tiga kali diringkas menjadi dua kali. Tapi sayangnya kebanyakan orang saat berbuka menjadi saat untuk balas dendam. Kita yang sehari-hari tidak pernah makan kolak, saat ramadhan datang seakan kolak menjadi makanan wajib berbuka. Sehingga bulan Ramadhan menjadi bulan terboros bagi muslim.

Budaya mudik menjadi salah satu faktor pemboros, karena budaya mudik mengakibatkan kebutuhan akan kendaraan menjadi 4 sampai 5 kali lipat dari biasanya sehingga mendongkrak harga tiket menjadi 2 kali lipat lebih mahal, bahkan bisa lebih jika membeli lewat calo. Belum lagi budaya mengenakan pakaian baru saat lebaran tiba, mengakibatkan ratusan bahkan ribuan orang terkena wabah penyakit struk menjelang lebaran.

Mudik, berarti menemui handai taulan yang berada di udik atau kampung. Menemui saudara yang sudah lama tidak berjumpa sangatlah tidak enak jika tidak membawa buah tangan alias oleh-oleh, hal ini menyebabkan ratusan bahkan ribuan orang terkena penyakit kanker alias kantong kering. Apalagi jika didasari oleh rasa gengsi karena takut dianggap gagal hidup dikota, maka jor-joran dalam memberikan oleh-oleh makin memperparah penyakit kanker tersebut.

Setelah berlebaran dikampung, orang-orang yang mempunyai pekerjaan di kota-kota besar kembali lagi ke kehidupan sehari-hari, dengan membawa penyakit kanker yang di deritanya. di kota kebutuhan hidup yang menghimpit dan mahalnya harga makanan melebihi dikampung membuat orang menjadi stress. Akibatnyatimbul penyakit baru, penyakit ngilu (ngilang melulu). Terutama jika disamperin untuk ditagih hutang sama debt kolektor, karena nunggak cicilan Credit Card yang digesek buat belanja oleh-oleh, nunggak cicilan motor atau mobil yang dipakai buat mudik.

Tapi pengeluaran-pengeluaran itu kadang tidak disertai dengan sodakoh, padahal sodakoh itulah yang membuat hati kita tenang dan rejeki kita bertambah.Tangan diatas memang lebih baik dari tangan dibawah, asal tidak didasari oleh gengsi dan riya.

Jadi meski di Bulan Ramadhan mendapat uang tambahan akibat THR seakan tidak berdaya, dengan pengeluaran yang juga menjadi berlipat ganda.

Ingatlah akan peringatan dari Allah " Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. " (Al- Furqon:67)

Dan ingat, meskipun anda memiliki asuransi, anda tidak bisa mengklaim tagihan yang timbul karena penyakit STRUK, KANKER, dan STRESS apalagi NGILU karena hal-hal diatas. 

SELAMAT BERLEBARAN


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger