Saturday, September 28, 2013


A.FENOMENA

Mengacu kepada teori Sigmund Freud yang mengatakan bahwa seks adalah penggerak aktivitas manusia,muncullah generasi baru yang mengenyampingkan moralitas sebagai pembatas (aurat) bagi hasrat seksual

Aurat wanita masih merupakan barang tabu dan langka untuk dipertontonkan hingga awal abad 20. Pakaian bagi wanita masih relatif tertutup dengan bentuk yang lebar menutupi ujung lengan hingga mata kaki. Bahkan, ada yang sampai menempel dengan tanah. Pada 1950-an, muncul era 'you can see' yang memamerkan lengan atas hingga ketiak wanita. Dapat dikatakan mulai dari masa inilah dimulainya era 'ketelanjangan' wanita.

Kemudian oleh para konspirator dalam dunia mode, dimulailah bertebaran pemandangan belahan dada, punggung (back less),

 dan belahan pantat (bottom less).


Dengan diperkenalkan bra tanpa tali pada tahun 1968, para desainer mendapatkan kesempatan untuk lebih mengeksplorasi pakaian model top less (atasan terbuka).

Lalu, di penghujung millenium kedua, mata para pria sangat di manjakan oleh tiga perempat bagian tubuh wanita yang terbuka dengan bebasnya di tengah keramaian. Ada kekhawatiran (mungkin bagi sebagian lain menjadi harapan) bahwa beberapa puluh tahun mendatang kondisi ketelanjangan perempuan mungkin akan kembali seperti zamannya Hawa, alias tanpa sehelai benang pun

B.konseptor di balik ketelanjangan wanita

Sulit memang untuk menunjuk hidung siapa konseptor di balik perendahan derajat wanita ini. Paling tidak secara langsung. Namun, banyak kritikus mengatakan bahwa peran serta para perancang mode sekuler (bersifat duniawi atau kebendaan) tidak dapat di lepaskan dari aroma skenario ini. Secara logika, barangkali merekalah yang menyosialisasikan lebih jauh mengenai 'ketelanjangan'. Produk-produk fashion dilabel sebagai kendaraan menuju kebebasan wanita yang sesungguhnya.Tetapi, di balik keuntungan komersil jutaan dolar dari bisnis 'menelanjangi wanita ini, banyak orang menduga ada proyek lain yang lebih besar di balik gerakan itu. Lalu, para perancang , model, dan artis, sadar atau tidak sadar menjadi bagian kecil dari permainan ini. Tujuan besarnya memobilisasi sebanyak-banyaknya perempuan dunia untuk memberontak terhadap aturan dalam kitab-kitab suci. Muaranya adalah "Pembangkangan kepada Tuhan"

Coba bayangkan saja sekarang tren celana pada wanita
ada yang namanya legging tuh yang tipis banget yang sampek tekstur dari pangkal paha kebawah sampek kelihatan, sebetulnya celana legging ini merupakan celana daleman namun di era modern ini menjelma menjadi celana luar, yang lumayan memanjakan mata pria.
ada juga hot pants
di atasnya lagi ada yang lebih parah dari hot pants kalo anak surabaya bilang 'CELANA GEMES'. kenapa di bilang celana gemes karena kalo ngelihat anak cewek pake celana itu pasti dah kaum pria menjadi gemes, celana nya itu yang mirip hot pants tapi kurang keatas lagi yang hampir sejajar dengan pangkal paha itu loh yang minim banget tapi berbahan jeans atau denim biasanya.
 Tidak menutup kemungkinan beberapa saat lagi muncul tren menjadikan celana dalam sebagai busana sehari-hari untuk jalan-jalan ke mall Indonesia. Kalau di luar negeri sih sudah mulai.
Bahkan sudah ada yang melakukan belanja tanpa mengenakan sehelai benangpun



Anda berminat untuk mempelopori belanja bugil di Indonesia ? Paling anda bakal kena gebuk sama pentung FPI atau dianggap orang gila. Semoga Anda masih sehat jasmani dan rohani sehingga tidak meniru adegan tersebut diatas. kalo kata orang sunda bilang DON`T TRY THIS AT YOUR VILLAGE!


SELAMAT MENIKMATI !



{ 1 comments... read them below or add one }


HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger