Friday, July 12, 2013


Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Berkah bagi semua muslim di dunia anak-anak maupun dewasa. Salah satu berkah puasa bagi anak-anak adalah jam main ekstra. Ya, di bulan puasa anak-anak jadi bisa keluar malam, yaitu saat jam salat tarawih. Kayaknya, nggak ada orangtua yang bakal ngelarang anaknya untuk pergi ke masjid kan? Niat mereka (anak-anak) sih memang untuk ikut salat tarawih berjamaah, tapi begitu besarnya godaan di jalan, jadilah mereka ‘belok’ malah bertemu teman-teman dan bermain.

Udah gitu, karena waktu tarawih itu nggak lama-lama amat, jadi anak-anak selalu mikir untuk memaksimalkan waktu dan main sepuasnya. Maklum, setelah jam salat tarawih mereka harus sudah di rumah lagi. Setelah menunaikan ibadah yang wajib, yaitu salat Isya, mereka langsung keluyuran keluar masjid. Sepengamatan kami inilah beberapa kelakuan anak-anak di saat salat tarawih:

Salat Sambil Ngobrol
Ada beberapa tipe anak-anak dilihat dari cara bermainnya saat salat trawih, ada yang main di luar masjid ada juga yang main di dalam masjid. Yang main atau ngobrolnnya sambil salat. Hal ini sering banget bikin orang dewasa sebal. Ada yang sebal karena merasa terganggu ada juga yang sebal karena merasa iri. Enak banget salat bisa sambil ngobrol, belum dosa pula.

Ya, begitulah anak kecil. Berangkat tarawih dari rumah keliatannya serius, pakai baju koko atau malah gamis tapi pas salat tetap ngobrol atau sikut-sikutan sama teman di sebelahnya. Yang diomongin juga beragam, mulai dari nanya udah rakaat keberapa, ejek-ejekan, sampai ngebahas film kartun. Satu-satunya bacaan salat yang mereka ikuti adalah bagian “Amiiiiinn”-nya doang. Kalo pas bagian nggak tau (sebagian besar) tinggal “wasyuwisyuisssuissuissuisss”...

Perang Sarung
Ya, selain sebagai alat salat, sarung juga bisa menjadi ‘senjata’. Kalau digulung-gulung dan diikat sedemikian rupa sarung bisa jadi semacam pecut. Itulah mengapa sarung juga bisa dipakai sama anak-anak untuk main perang sarung. Mereka berperang dengan saling adu sambit menggunakan sarung. Keliatannya sih memang biasa aja, tapi sebenarnya kalau kena sambitannya sakitnya bukan main. Itulah mengapa biasanya perang sarung baru akan berhenti kalau ada anak yang nangis... atau minimal sampai merbot yang galak ngamuk.

Perang Petasan
Bagi anak-anak, bulan puasa adalah bulannya petasan. Cuma di bulan puasa mereka bisa mudah mendapatkan petasan dan bisa memainkannya. Selain bawa sarung, uang jajan dan buku agenda Ramadhan biasanya anak-anak juga bawa petasan sama korek di dalam kantongnya. Selesai salat, mereka memulai aksi. Satu per satu anak ngumpul di depan masjid lalu perang petasan pun dimulai. Biasanya yang perang itu antara kampung satu sama kampung lainnya, biasanya sih seberang-seberangan.

Perang petasan juga ada jenisnya. Pertama, perang dalam artian sebenarnya, yaitu saling lempar petasan kayak dua kelompok tentara perang geranat. Nah jenis ini gak dianjurkan untuk dilakukan. Bahaya! Jenis kedua adalah perang petasan yang cuma meledakkan petasan dan melihat efek dari berbagai petasan bareng-bareng. Anak-anak juga senang pamer kalau dia punya petasan jenis yang nggak biasa kayak petasan kentut, petasan tawon, jangwe, atau petasan tempe.

Main Kejar-Kejaran
Kalau udah bertemu dengan sesamanya, anak kecil juga doyan main kejar-kejaran. Bentuk mainan kejar-kejarannya juga beragam banget. Ada yang main tak benteng, polisi-polisian, tak jongkok, atau sekadar kejar-kejaran karena iseng. Anak-anak yang umurnya masih di bawah lima tahun malah kadang main kejar-kejarannya di dalam masjid, tanpa memedulikan jamaah yang lagi salat.

Yang namanya anak-anak, pasti kejar-kejarannya juga nggak mungkin tanpa suara alias sambil ketawa-tawa tanpa memperhatikan volume suaranya. Pokoknya, kalau udah main kejar-kejaran dunia serasa milik mereka doang.

Mengacak-Acak Sandal
Biasanya anak yang melakukan ini adalah anak badung. Saat yang orang-orang dewasa lagi pada salat anak-anak keluar dan mengacak-acak sandal sambil cekikan. Saat salat tarawih selesai para Jemaah jadi sibuk nyari sendalnya yang udah nggak ada di tempat semula dan berpencar-pencar antara yang kanan dan yang kiri.

Kelakuan-kelakuan tersebut memang kadang menyebalkan, tapi kalau dipikir-pikir lagi tanpa adanya kelakuan anak-anak itu, kayaknya salat tarawih kita jadi sepi banget, apalagi pas hari keberapa belas puasa. Walau nyebelin, tapi masa kecil itu memang selalu ngagenin. Ya.. namanya juga anak-anak.

Tapi ngaku deh, pasti kalian pernah melakukan salah satu hal yang disebut di atas kan?

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


HITSTAT

Total Pageviews

Popular Post

Arsip

- Copyright © 2013 Catatan Harian Awanul Hamzah| Powered by Blogger